02 Maret 2016

Asuhan Keperawatan (askep) Penyakit Apendisitis (usus buntu)

ASKEP APENDISITIS (appendicitis)




A.Pengertian

Apendisitis adalah peradangan apendik dimana lapisan dinding organ tersebut terkena (Mansjoer, 2000).


 B. Penyebabnya (Etiologi) yaitu 
       Penyebab utamanya adalah penyumbatan atau obstruksi lendir yang dapat disebabkan oleh :
    1. Hiperplasia (pembesaran) folikel limfoid
    2. Fekaid dalam lumen apendik
    3. Benda asing, tumor, cacing, parasit lain / infeksi virus
    4. Striktura karana fibrosis pada dinding usus


baca juga :

C. Patofisiologi
      Keadaan yang sering menimbulkan Apendisitis adalah obstruksi lumen oleh fekalit, dimana obstuksi mengakibatkan pembengkakan jaringan limfoid. Oleh karena itu sekresi (pengeluaran) mukus yang dihasilkan terus menerus tidak dapat dikeluarkan, sehingga menimbulkan peregangan apendiks.
         Hal ini akan meningkatkan tekanan intra luminal, bila tekanannya melebihi tekanan vena mengakibatkan apendiks mengalami hipoksia dan berikutnya terjadi ulserasi dan invasi. Karena didalam usus terdapat bakteri maka akan cepat terjadi infeksi yang menambah pembengkakan. Peradangan ini dapat terjadi pada sebagian / seluruh apendiks. Bila keadaan ini berlangsung terus, dapat menimbulkan nekrosis (matinya jaringan) dan perforasi.

D. Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinis) apabila menderita apendisitis

1. Sakit perut datang secara periodik, perasaan tidak nyaman / merasa ingin flatus (kentut). Sakit ini mula-mula di daerah epigastrium, sekitar umbilikal kemudian berpindah kedaerah kuadran kanan bawah abdomen dan menetap di sekitar Mc.Berney.
2. Anoreksia, mual dan muntah
3. Demam ringan, takikardi, lekositosis
4. Diare atau konstipasi
5. Tungkai kanan tidak dapat diluruskan

        Reaksi awal, omentum membantu membungkus daerah peradangan dan membentuk abses yang terbentuk antara perekatan fibrosa, melekat menjadi satu dengan permukaan sekitarnya membatasi infeksi.
        Perlengketan ini biasanya menghilang apabila infeksi sembuh, tetapi dapat menetap sebagai fibrosa yang nantinya dapat mengakibatkan obstruksi usus. Bila peradangan ini menyebar dapat berakibat perintonitis umum maka timbulreaksi sebagai berikut :

        a. Abdomen tegang, sakit dan kaku menyebar
        b. Peristaltik usus berkurang / (-)
        c. Hipovolemi
        d. Dehidrasi
        e. Gangguan sirkulasi
        f. Gelisah
        g. Takipnea / takikardi
        h. Mual dan muntah
        i. Lekositosis
        j. Demam



E. Pemeriksaan Penunjang
     1. Darah
        a). Leukosit : > 10.000 - 18.000 / mm3
        b). Netrofil meningkat 75%
    2. Barium Anema : Apendiks terisi barium hanya sebagian
    3. Rontgen thorax, EKG, USG abdomen

F. Penatalaksanaan Medis
    1. Apendiktomi, yakni operasi mengangkat apendiks
    2. Pemberian obat-obatan :
        a. Antibiotik
        b. Analgetik

G. Komplikasi
     1. Perforasi
    2. Peritonitis
    3. Dehidrasi
    4. Sepsis
    5. Elektrolit darah tidak seimbang
    6. Pneumonia

H. Pathway


I. Rencana Asuhan Keperawatan
     1. Pengkajian

        a. Identitas Pasien

        b. Riwayat Kesehatan

            1). Keluhan utama
            2). Riwayat Penyakit Sekarang
            3). Riwayat Penyakit Dahulu
            4). Riwayat Penyakit Keluarga

        c. Pola Fungsional Kesehaatan
            1). Pemeliharaan Kesehatan Pasien
            2). Nutrisi dan Metabolik
            3). Pola Eliminasi
            4). Pola Aktivitas dan Latihan
            5). Pola Persepsi & Kognitif
            6). Istirahat dan Tidur
            7). Pola Konesp Diri
            8). Hubungan dan Peran
            9). Reproduksi dan Seksual
            10). Pola Pertahanan dan Koping
            11). Pola Keyakinan dan Nilai

        d. Pemeriksaan Fisik
            1). Keadaan Umum : Kesadaran, GCS, dan status neurologis pasien
            2). Tanda-Tanda Vital
            3). Pemerriksaan Head to toe :
                a). Kepala dan leher
                b). Dada atau thorax
                c). Abdomen
                d). Genitalia
                e). Ekstremitas (atas dan bawah)

        e. Pemeriksaan Penunjang

        f. Terapi Medis dan Tradisional


    2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

        a. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan, inflamasi
        b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah (kehilangan volume cairan aktif)
        c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
        d. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan penurunan peristaltik usus
        e. PK : Sepsis

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta :EGC, 2001 (buku asli diterbitkan tahun 1996)
Doengoes, M. E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans : Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa : Kariasa, I.M. Jakarta : EGC, 2000 (buku asli diterbitkan tahun 1993)

Artikel Terkait

Asuhan Keperawatan (askep) Penyakit Apendisitis (usus buntu)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar:

Komentar cerdas dan bermanfaat....