07 Mei 2016

Penjelasan Mitos Seputar Jerawat yang Ada Di Masyarakat Oleh Ahli Spesialis Kulit


Penjelasan Mitos Seputar Jerawat yang Ada Di Masyarakat - Kebiasaan memencet jerawat dikarenakan tidak nyaman dengan jerawat yang semakin membesar sering dilakukan. Kebiasaan itu benar atau salah ya? Jerawat yang baru harus dibuat meradang dahulu sebelum sembuh. Bagaimana dengan pernyataan itu, apakah Anda setuju. Masih banyak mitos lain tentang jerawat yang ada di masyarakat.

Banyak saran berkaitan dengan jerawat yang sebenarnya merupakan mitos belaka. Ini dia tujuh mitos tentang jerawat serta penjelasan tentang fakta ilmiahnya oleh dokter spesialis kulit dari New York, Amerika Serikat, Hadley C. King, M.D.

  • Mitos pertama, jerawat hanya masalah saat remaja.


Faktanya, kapan serta seberapa parahkah seseorang terkena jerawat bisa dikarenakan oleh faktor genetis, bukanlah usia.

Banyak orang yang menderita jerawat saat remaja, tapi ada pula yang mengalami jerawat ketika dewasa.

Menurut International Dermal Institute  ada sekitar 40 sampai 55 persen orang yang sudah dewasa berusia 20 hingga 40 tahun, memiliki wajah yang berjerawat.

"Ini lebih sering terjadi pada wanita dewasa daripada pria dewasa. Pencetusnya adalah ketidakstabilan hormonal meski ada pula pria dewasa yang berjerawat," ujar King.

  • Mitos kedua, sering mencuci wajah bisa menyembuhkan jerawat


Kenyataannya, mencuci wajah tidak akan menyembuhkan jerawat Anda. "Penyebab jerawat yaitu multifaktoral, penyebab utamanya adalah masalah pada hormonal, stres, serta gen. Anda tidak bisa memperbaiki salah satu penyebab tersebut hanya dengan mencuci wajah," ujar King.

Bakteri bisa ikut berperan untuk menimbulkan jerawat, begitu juga dengan penyumbatan pori-pori wajah yang dapat memperburuk jerawat Anda. Mencuci wajah hanya bisa mengurangi salah satu faktor tadi, tapi bukan satu-satunya jalan keluar.

  • Mitos ketiga, Sinar matahari bisa menghilangkan jerawat


Kenyataannya, Tidak betul bahwa sinar matahari bisa menghilangkan jerawat, kata King. Justru, sinar matahari bisa mengurangi sistem kekebalan pada kulit dan itu bukanlah hal yang baik. Sistem kekebalan tubuh diperlukan oleh tubuh untuk mencegah kanker kulit dan berbagai macam infeksi.

Selain itu, terlalu banyak terkena sinar matahari bisa berdampak pada masalah pigmentasi dan kulit keriput.

Namun, dibalik efek negatifnya sinar matahari pada jerawat, ternyata masalah kulit seperti eksim atau psoriasis dapat berkurang dengan bbantuan sinar matahari.

  • Mitos keempat, makan makanan yang berminyak menjadi pemicu timbulnya jerawat


Kenyataannya, hal itu tidak tepat, meski ada beberapa makanan yang bisa memicu timbulnya jerawat pada mereka yang memang mudah untuk berjerawat. Namun hal tersebut bukan dikarenakan minyaknya tapi karena elemen inflamasi.

"Kami percaya bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi bisa memperburuk kondisi jerawat disebabkan efeknya pada sistem endokrin dan hormon, sama seperti efek yang dihasilkan oleh produk dari susu, termasuk juga coklat," ujar King.

  • Mitos kelima, Komedo merupakan kotoran yang terjebak di pori-pori


Kenyataannya, komedo muncul ketika sebum dan sel-sel kulit terbentuk di dalam folikel. Komedo berkepala hitam yang cenderung berada di dalam pori-pori terbuka dan disebabkan oleh oksidasi dalam folikel.

Saat pori-pori tertutup, oksigen tidak dapat masuk sehingga timbullah komedo berkepala putih.

  • Mitos keenam, Memencet jerawat boleh jika dilakukan dengan cara yang aman




Kenyataannya, Itu adalah ide yang tidak baik. "Trauma yang disebabkan karena pemencetan jerawat akan mengundang bakteri sehingga bisa meningkatkan peradangan. Hal tersebut akan menjadikan jerawat bertambah parah dan jerawat akan meninggalkan tanda gelap," ujar King.

Apabila Anda tetap ingin memencet jerawat, tunggu ketika kepala sudah muncul dan jerawat sudah sangat matang. Saat itu, jerawat siap dikeluarkan. Pastikan melakukannya dengan hati-hati supaya jerawat tidak meradang, nyeri ataupun merah.


  • Mitos ketujuh, ketika jerawat bertambah parah biasanya akan sembuh


Kenyataannya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Mungkin ada beberapa orang yang mengalami fenomena jerawat bertambah parah sebelum akhinya sembuh.

Pil KB bisa menjadikan jerawat lebih parah pada beberapa individu sebelum akhirnya jadi membaik dan sembuh. Selain pil KB, pemakaian retinoid dan isotretinoin juga berefek sama.


Sumber : health.kompas.com

Artikel Terkait

Penjelasan Mitos Seputar Jerawat yang Ada Di Masyarakat Oleh Ahli Spesialis Kulit
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Komentar cerdas dan bermanfaat....